Hidup Mengalah Dalam Rumah Tangga Bukan Berarti Kita Kalah
Kadang Suami istri bentrok hanya karena Hal-hal yang sepele. Mereka juga sering membicarakan film yang baru mereka nonton dan mempunyai perbedaan pendapat tentang tokohnya atau disaat mereka ingin membeli barang tapi barang yang akan dibelinya berbeda selera. Mereka terkadang saling mempertahankan pendapat dan keinginan sehingga hal yang sepele tadi bisa memicu pertengkaran. Mengapa tidak mengalah saja? di saat situasi seperti ini terkadang suami yang harus mengalah karena untuk menghindari keributan. Istri yang seperti ini terkadang terlalu menggikuti Egoisnya dan suka menjajah. Mau Tau Solusinya untuk mengambil jalan tengahnya supaya rumah tangga anda damai?.
Seumpama si Istri yang takut terhadap suami karena suaminya suka mengontrol, Sehingga dia bisa menurut apa kata suaminya, surga nunut mereka katut, Ucap neneknya. Ini juga bukan keseimbangan yang baik. Salah bukannya ikut ke surga malahan yang ada terbawa ke nereka tapi tergantung awang-awang hidupnya. Tergantung kepada kepribadian dan bawaan masing-masing, namun seharusnya pernikahan bukanlah asrena untuk mengadu kekuatan siapa yang harus berkuasa dalam menuntun rumah tangga. Secara Bijak suami dapat mengalah bila perlu, begitu juga istri sehingga tidak selalu satu pihak saja yang terus-terusan mengalah.
Apa saja keuntungan yang kalaian dapat dengan mengalah:
1. Anda tidak selalu berselisih, ini sudah jelas adanya Suasana rumah tangga akan lebih tentram.
2. Anda berdua dapat menjadi lebih kreatif dan memikirkan kemajuan rumah tangga.
3. Anda dapat memiliki pikiran yang lebih terang untuk hal-hal lain yang lebih penting.
4. Anak juga tidak akan terganggu karena mendengar perselisihan yang tak ada habisnya.
Tidak ada rumah tangga tanpa perselisihan, disebabkan dua orang yang memiliki kepribadian yang berbeda pasti memiliki lebih dari satu pendapat sesekali. Tetapi bila perselisihan berlangsung terus menerus, dapat menganggu ke harmonisan rumah tangga.
Solusi Meredakan Perselisihan:
1. Humor yang dapat dipakai untuk meredakan perselisihan kecil.
2. Komunikasi yang santun.
3. Menerima nasehat dari orang-orang yang lebih tua dan dapat memberikan nasehat yang objektif.
4. Berusaha mempertemukan perbedaan anda dengan unsur yang anda junjung tinggi.
Cinta Anda berdua bagi keluarga Anda dan satu sama lain, agama yang Anda yakini bersama, Tuhan yang sama-sama Anda sembah. Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada membiarkan perbedaan-perbedaan pendapat meruntuhkan sebuah rumah tangga. Prinsip sebaiknya tidak dijunjung lebih tinggi dari cinta. Karena cinta yang sejati akan mengalahkan rintangan-rintangan seperti itu.
0 comments:
Post a Comment